Pecahan Aksara

Aku iri pada keran air
Bulir-bulir bening yang keluar dari dirinya seolah serupa barang mewah
Diberikan sebagai berkah
Faedah yang berlimpah ruah

Aku iri pada samudra

Hamparan bulir bening di bawah naung angkasa
Rumah asuh air-air keran
Menampung keluhan, menghapus kepenatan
Lupakan sejenak bising kota Metropolitan

Aku iri pada manusia

Lisan anugerah Tuhan yang dijadikan panutan, dielu-elukan sebagai teladan
Namun sayang, belum tentu menjanjikan diri sendiri sebagai bahan pertimbangan
Menjerumuskan impian dalam jurang kehancuran
Dan dengan keterpaksaan
Sebuah angan hanya tinggal angan-angan

Serupa keran karatan

Serupa samudra penuh polutan
Serupa lisan tak bertuan

Tak seharusnya aku iri

Sebagai pecahan aksara, aku cukup percaya diri
Tak seharusnya aku berkecil hati
Karena berkat gores pena, aku abadi


- Pecahan Aksara -

Oleh: Dymar Mahafa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lara dan Alam Lain

What Do You Think About English Subject At School?

Dia Dan Alegori