Memaknai Kehilangan
Ada yang tak pas
Seperti lisan yang membantah tidak, sementara hati berkata iya
Ada yang janggal
Seperti pilot tanpa co-pilot, seperti sepatu hilang satu, seperti makan sup dengan garpu
Ada yang tak lengkap
Sup kurang garam yang berakhir hambar
Kursi kayu yang pincang, tak imbang
Kertas tanpa gores pena yang kosong
Cat minyak yang dibiarkan lama tanpa kanvas, kering dan mengeras
Serupa gitar tanpa senar yang hilang guna
Mencari suara dalam kenihilan yang sia-sia
Ada yang tak mampu terurai
Sepucuk surat tanpa tujuan
Seonggok sampah anorganik yang berjubal dalam selokan
Sepotong penyesalan yang terbalut keikhlasan
Sepenggal aksara yang sengaja dilupakan
Ada yang seolah belum usai
Seperti episode roman televisi
Remah-remah roti dalam setoples
Sisa-sisa abu usai kremasi
Ukiran kayu yang teronggok tak dipoles
Ada yang tak lengkap namun telah usai
Seperti impian tak tercapai
Seperti harapan yang hanya tinggal andai
Seperti harapan yang hanya tinggal andai
Seperti sayap-sayap patah yang terbengkalai
Seperti surat-surat tak terbalas
Seperti jejak-jejak yang tersapu ombak
Seperti sepatu yang selamanya hilang satu
Seperti nyanyi sunyi seorang bisu
***
Oleh: Dymar Mahafa
Komentar
Posting Komentar