Airport Proposal #6 (potongan02)

#6
L I E
(potongan02)

Denpasar, 29 Agustus 2017.

Bandara Ngurah Rai pagi itu ramai lengang. Janta berjalan dengan tergesa menuju kerumunan orang-orang yang hendak boarding.

"Gung, sempatkan untuk mampir ke makam Bapa. Meme titip salam buat Bapa cai, nah?" terngiang satu pesan. Benak Janta memutar ulang apa yang semalam ia bicarakan dengan ibunya.

"Bawa ini. Berikan untuk gadis itu." Luh menyodorkan benda lembut berbulu halus kepada Janta. Warnanya cantik sekali. Seperti warna kulit buah persik.

"Syal?" Janta menerima syal itu dengan ragu. "Meme seharusnya tidak boleh terlalu capek. Meme ingat kan pesan dokter?" Janta menatap Luh, ia begitu over protective jika itu menyangkut kesehatan ibundanya.


"Syal itu kenang-kenangan dari Dadong Suasti. Syal itu dulu adalah pemberian dari Pekak Made sebagai hadiah pernikahan." sahut Luh. "Anggap saja ini sebagai jimat keberuntungan. Cai serius kan mau melamar bajang itu?"

Janta terdiam. Lama sekali. Hanya terdengar suara gumaman panjang yang tak jelas. Ia membuang tatapannya. Matanya menyapu sekeliling pelataran rumah. Dan berhenti di bangunan pure kecil tempat canang sembahyang ibundanya berada.

"Niat baik harus disegerakan. Supaya ndak ada ganjalan di hati. Ndak baik dipendam terlalu lama. Bisa jadi penyakit." begitulah Luh dengan nasihatnya. Selalu saja membuat Janta tercenung.

Antrian di koridor boarding pesawat terbang tidak begitu panjang. Ini suatu keuntungan bagi Janta. Ia selalu membenci tempat ramai. Dan pagi ini setidaknya ia bisa bernapas dengan bebas karena bandara sedang sepi pengunjung.

Sekarang hari Selasa. Dan tentu saja besok hari Rabu. Tentu semua tahu itu. Apakah Janta sedang menghafal nama-nama hari? Tidak. Janta sedang menghitung mundur. Besok adalah hari keberangkatan Eliane ke Jakarta. Tanggal 30 Agustus.

Dan itu besok.

Jelas sekali Janta mengingatnya. Tanpa bantuan alarm reminder. Kata-kata gadis itu serasa masuk begitu saja dalam kepalanya dan tersimpan di sana. Dan lagi, Janta tidak mengerti kenapa ia mampu mengingat detail tanggal itu. Yang notabene adalah urusan orang lain. Janta bukan tipe orang yang suka ikut campur urusan orang.

Tidak, tidak. Tentu saja ia tidak menghapal semuanya. Hanya beberapa tanggal penting yang ia hapal. Hanya beberapa dan tertentu saja. Khususnya yang berhubungan langsung dengannya. Dan jika seorang Janta ingat tentang sesuatu dan ia tahu persis tanggalnya, maka sudah bisa dipastikan bahwa momen di tanggal itu sangat penting bagi dirinya.

Tuhan, jika ini takdir maka pertemukan. Jika tidak, maka tunjukkan tandanya.

Janta melangkah dengan pasti memasuki kabin.


# # #

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan...

"Aduh, ndak aktif, Me. Mungkin Janta sudah ada di dalam pesawat." Sedari tadi Ayi berusaha menghubungi nomor kembarannya, namun tidak berhasil.

"Dasar, anak itu. Kenapa barang sepenting ini bisa tertinggal?" keluh wanita paruh baya itu seraya menuding sebuah kotak kecil beludru warna hitam.

"Sudah, cincin itu Meme simpan saja. Barusan sudah tyang beri dia kabar lewat whatsapp. Biar kena kejutan dia setelah sampai di Jawa nanti." Ayi tergelak.

"Ya sudahlah. Mau bagaimana lagi." Luh pasrah saja dengan Sang Hyang Widhi.

"Tyang penasaran gimana muka Janta kalau tahu cincin itu ketinggalan." Ayi terkikik geli hanya dengan membayangkannya saja.

"Sudah, jangan begitu. Doakan yang terbaik untuk ade cai." ujar Luh.

"Biar saja, Me. Dia yang pengen kasih kejutan, malah dia sendiri yang terkejut. Kan lucu." Ayi terpingkal hingga suaranya bisa terdengar dari luar.

"Masih untung bukan pipisnya yang ketinggalan." Luh hanya menggeleng tak habis pikir dan kemudian segera menata banten dalam canang untuk keperluan sembahyang pagi. "Jalan, nulung Meme menyiapkan banten."

# # #

Bahasa Bali :

1. Ade = adik.
2. Pipis = uang.
3. Jalan = ayo.
4. Nulung = tolong.
5. Banten = sesaji untuk keperluan sembahyang orang Hindu.
6. Dadong = nenek.
7. Pekak = kakek.

# # #

(Segini dulu... capek... 😅)

Komentar

  1. Keren, nambah kosakata bahasa Bali, bagaimana ya nasib percintaan janta?duh penasaran Mba saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mbak Putri sudah mampir baca. Tunggu kisah selanjutnya ya.. 😊

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

What Do You Think About English Subject At School?

Kanvas Kata Kita: Dari Dymar, Oleh Dymar, Untuk Hiday Nur

Lara dan Alam Lain