Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

A.A.D.C #12

A da A pa D engan si C yber-a-holic? #12 Sudah tiga puluh menit berlalu sejak Sera membalas komentar di statusnya. Namun masih belum ada balasan dari LA Badboy. Sera penasaran sebenarnya siapa pemilik akun itu. Ia sudah mengorek segala informasi tentang si pemilik akun asing itu. Namun ia masih saja tidak bisa menemukan sesuatu yang mengindikasikan bahwa si pemilik akun adalah orang yang ia kenal. Sera mencoba mencari kemungkinan kalau-kalau LA Badboy itu punya mutual friend dengannya. Namun, semua kemungkinan itu nihil. Tidak ada satupun teman yang sama di daftar pertemanan si pemilik akun asing itu. Sera melihat kembali sebaris balasannya di bawah komentar di statusnya. Ia membacanya berulang-ulang. Hanya untuk memastikan kalau apa yang ia tulis masih masuk dalam taraf normal dan sopan. LA Badboy: Sera W.? Sera Widayogi kah ini? SERA W.: Maaf, ini siapa? Kok tau nama lengkapku? Sera menekan tombol reload untuk memuat ulang halaman itu. Tapi teta

A.A.D.C #11

A da A pa D engan si C yber-a-holic? #11 Bunyi bip yang terus berulang menggema di tiap sudut ruangan bercat biru terang itu. Sera terduduk sambil memegang smartphone di kedua telapak tangannya. Ia menangis dalam diam. Jari jemarinya terus menari di atas keyboard touchscreen di layar smartphone miliknya. Ia terus mengetikkan sesuatu di sana. Tak lama suara bip itu berhenti. Ia melempar pelan ponselnya ke sembarang tempat. Ponsel itu masih menyala. Layar ponsel yang menyala itu memperlihatkan sebuah beranda akun facebook miliknya. Sera mengunggah status baru. SERA W. : Be careful who you trust and tell your problems to. Not everyone who smiles at you is your friend. As for me, I'd rather be alone than surrounded by people who only pretend to care. Ia kembali menangis dalam diam. Membenamkan wajahnya dalam bantal yang nyaman. Namun hatinya sama sekali tidak nyaman. Ia sama sekali tidak peduli dengan hukuman yang akan Pak Mul berikan padanya besok. Yang ia

A.A.D.C #10

A da A pa D engan si C yber-a-holic? #10 Siska buru-buru mengaktifkan ponsel Sera begitu ia sampai di depan gerbang sekolah. Ada satu pesan masuk. Siska membukanya. Pesan singkat itu dari Ardi. Isinya: Ra, besok aku akan pindah ke luar kota. Apa kita bisa ketemu untuk yang terakhir kali? Temui aku di perpus kota jam pulang sekolah. Siska dengan cepat mengetik balasan: Aku gak mau lagi ketemu kamu. Setelah ini jangan pernah hubungi aku lagi. Ardi terkejut membaca balasan pesan dari Sera. Ia geram. Lalu mengumpat keras. Apa sebegitu bagusnya punya pacar sampai-sampai Sera tidak menganggapnya lagi sebagai teman? Teman? Tunggu, jika ia dan Sera memang tidak ada hubungan khusus selain teman, lalu mengapa dirinya sampai semarah ini? Ardi tersadar sedetik yang lalu bahwa ia suka dengan Sera. Jauh di lubuk hatinya yang terdalam ia sudah menganggap Sera sebagai kekasihnya. Ya, dirinya menyukai Sera. Entah sejak kapan perasaan itu mulai tumbuh, A

A.A.D.C #09

A da A pa D engan si C yber-a-holic? #9 Kejadian sebelumnya... "Ra, minta satu SMS dong. Buat minta jemput mbak aku. Pulsaku lagi kosong nih." pinta Siska. Mereka berdua sedang berada di aula sekolah. Sera dan yang lainnya sedang sibuk menata dekorasi yang akan mereka pergunakan nanti. Ujian Nasional SMP sudah berakhir. Tiga hari lagi akan ada pentas seni untuk merayakan kelulusan siswa siswi kelas tiga. Jadi ini acara mereka. Dan tiap kelas diminta untuk membuat stand di masing-masing kelas. Hari ini kelas Sera dan Siska sepakat untuk mulai mendekor stand mereka bersama-sama usai pulang sekolah nanti. "Oke, ambil aja. HP ku di dalem tas bagian depan." jawab Sera yang sedang sibuk mengangkut kardus-kardus berisi hiasan dan kertas karton warna-warni. "Makasih Ra!" seru Siska seraya berlari kembali ke kelas. Dalam hati ia bersorak riang. Tidak disangka rencananya akan semulus ini. Ia mengetik sebuah pesan singkat segera setelah m