Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Part 3 (bonus): Obrolan Receh Kelas Nulis Malam Minggu Bareng Daruz

___________________________________ "Cicit cuit burung bernyanyi, Kok kok petok ayam berkokok, Siap-siap ketawa ketiwi, Obrolan receh siap dicangkok." ___________________________________ Biarkan sebait pantun 'receh' di atas mengawali penulisan artikel yang nggak kalah receh pada hari ini. (dan biarkan dirinya bersama yang lain, #apasih) Halo saudaraku sebangsa setanah air. Apa kabar nih projek nulisnya? Semoga masih tetep istiqomah, ya. Amin. 😊 (#apasih) Nah, sesuai janji sebelumnya, di kesempatan kali ini saya, Dymar Mahafa, selaku notulen dadakan kelas NAC (#cit cuwit ngaku2, padahal bukan), akan membeberkan sederet fakta unik (baca: aib) dari hasil diskusi malam minggu kampus Nulis Aja Community (NAC) tertanggal 27 Oktober 2018, bareng seorang cerpenis kondang: Daruz Armedian. Langsung aja, yuk. Ikan tenggiri, marilah kemari... 📚📖📔🔖 Fakta unik numero uno delicioso: "Kak Wqwq" _______________________________

Kelas Malam Minggu Bareng Daruz Armedian: Proses Kreatif Menulis Cerpen (Part 2)

Gambar
Baiklah sesuai janji, berikut saya lanjutkan kembali hasil rekap obrolan kelas Malam Minggu Bareng Daruz. Langsung aja. Simak yuk. *** [27/10, 20:43] Hiday Nur: Aku mau nanya juga ya Ruz. Tadi kamu dah banyak cerita tentang proses nyerpen. Kalo puisi gimana? Panutanmu siapa aja? [27/10, 20:44] Daruz Armedian: Sejauh ini masih Ahmad Yulden Erwin. *** [27/10, 20:43] ‪Ferida Zuriana‬: Kak tanya, saya punya kesulitan kalau buat cerpen itu seringkali banyak deskripsi daripada isi cerita. Gimana cara buat cerpen yang baik, isi ceritanya dapet tanpa kepanjangan deskripsinya dan membuat pembaca mudah memahami apa yang ingin disampaikan. __________________________________________ Untuk Kak Ferida Zuriana, semoga bener ya aku baca namanya. Karena di WhatsApp tulisan namanya menggunakan huruf Katakana Jepang. 😅 ___________________________________________ [27/10, 20:46] Daruz Armedian: Oh ya. Ini biasanya memang penyakit yg menjangkiti para pemula. Seperti aku juga. Biasanya

Kelas Malam Minggu Bareng Daruz Armedian: Proses Kreatif Menulis Cerpen (Part 1)

Gambar
Biarkan saya mengawali tulisan ini dengan satu pembuka dari seorang Daruz Armedian: "Tak kenal maka tak sayang. Udah kenal gak bilang-bilang sayang." *** Malam minggu ini (27/10/2018) kebetulan Nulis Aja Community kedatangan tamu istimewa. Kami mengundang seorang narasumber untuk berbagi pengalaman serta ilmu kepenulisan seputar proses kreatif menulis cerpen dan puisi. Siapa guest star kita pada malam minggu yang spesial ini? Yuk, kenalan dulu. "Daruz, cerita-cerita dulu dong tentang aktivitasmu sekarang. Sebagai mahasiswa semester 5, juga sekaligus sebagai editor, redaktur dan kontributor. Lagi nulis apa, lagi pacaran sama siapa (eh kamu pura-pura jomlo gak apa-apa malam ini)?" satu celoteh dari Rektor NAC, Mbak Hiday Nur, mengantarkan teman-teman NAC untuk mengenal narasumber secara lebih mendalam. "Jadi editor itu berat, Mbak. Nyari kesalahan orang lain mulu." hanya sebaris kalimat itu saja yang terlontar. Kelas kami buka tepat