Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Ujian Jaman Now

Tiba-tiba terpikirkan untuk menulis sepenggal pemikiran ini di sini. Iya, di sini. Pernah suatu ketika, aku tak sengaja mencuri dengar pembicaraan orang-orang kantor, dengan headline : MASALAH. Entah itu masalah keluarga, masalah yang bersumber dari diri sendiri, masalah kantor, masalah anak didik, masalah finansial, masalah rumah tangga, dan beberapa musibah lain yang menimpa masing-masing dari mereka. Pernah juga aku mengalami ujian serupa walau tak persis sama. Biarkan aku menyebutnya dengan Ujian Jaman Now. Boleh, ya? Ini hasil renungan yang berhasil aku kumpulkan dari banyak sumber yang tidak bisa aku sebutkan satu per satu di sini. Karena alasan klise: sudah lupa. Banyak dari mereka yang mengeluhkan mengapa hidupnya seperti ini, mengapa seperti itu. Mengapa ujian kehidupanku terasa jauh lebih berat dari ujianmu? Begitu pula mereka menanyakan pertanyaan yang sebaliknya. Dari lisan-lisan mereka aku belajar banyak hal, bahwa dalam bentuk yang seperti apapun dan bagaimanapun,

Baca Ini : Merasa Orang Lain Mengusik Goal Anda?

Berapa tahun usia anda di tahun 2018 ini? Berapapun itu, saya tidak bermaksud mengusik privasi anda dengan lancang menanyakan umur. Tetapi yang ingin saya tekankan di sini adalah bahwa jika usia anda memasuki rentang dewasa awal (18 - 40 tahun), itu artinya anda sedang memasuki masa-masa rentan tertekan dengan hentakan-hentakan dalam hidup anda. Apakah betul anda merasa demikian? Rasanya seperti dipojokkan oleh opini seseorang, merasa mudah sekali tersinggung oleh candaan yang kurang sesuai dengan suasana hati anda, atau yang lebih parah merasa begitu terusik dengan lisan orang lain yang rasa-rasanya mengganggu pencapaian anda/ goal yang sedang anda bangun dengan susah payah, dan mungkin sedang anda perjuangkan sampai hari ini dan belum tercapai. Baik, jika anda memang merasa demikian, itu hal yang normal. Semua orang mengalami hal serupa, termasuk saya. Di usia yang sudah melewati seperempat abad, saya seringkali dihadapkan dengan judgement orang-orang tentang apa yang saat

Cewek Selalu Benar

Pada suatu Kamis di suatu Sekolah Menengah Pertama Negeri, Suto mengadu kepada Bu Kristin, guru agama kristen. "Bu, saya itu sudah cukup bersabar di kelas. Tapi mau gimana lagi kemarin saya terpaksa bertengkar mulut sama si Martha itu." kata Suto. "Iya, Bu. Bener itu. Saya saksinya." sesekali Noyo menimpali. Tak ada tanggapan dari Bu Kristin. Beliau tetap khusyuk mendengarkan aduan Suto. "Dia itu suka seenaknya sendiri, Bu. Waru, sebagai ketua kelas, aja sampai kewalahan sama sikapnya dia. Dia itu kalo ditegur marah-marah, tapi giliran negur temennya wuih udah kayak mandor kuli bangunan. Bentak-bentak gitu, Bu." Suto berhenti, memberi kesempatan Waru untuk membenarkan perkataannya. "Ya begitulah, Bu. Cewek selalu benar." timpal Waru. Grace yang ada di sebelah Bu Kristin hanya senyum-senyum saja. Agaknya sebagai sesama perempuan, ia merasa tertohok juga dengan kalimat Waru. Mereka berempat menunggu respon Bu Kristin. "Ya kalau b

Baca Ini: Bagi Kalian yang Masih Belum Ikhlas Menerima Hidup

Nasihat atau sederet kalimat yang memotivasi sudah menjamur di mana-mana. Saking seringnya dilontarkan, sampai sering kali kita lupa dan melewatkan pelajaran hidup di hari itu. Padahal nggak hanya jasmani kita saja yang butuh makanan bergizi, rohani juga butuh. Ibarat tanaman kalau jarang disiram dan diberi makanan pupuk, apa yang terjadi? Layu, kering lalu mati. Ya nggak? Begitu juga dengan rohani kita kalau terlalu lama nggak disiramin. Oke, jadi ceritanya tadi siang aku sengaja buka Youtube lagi. Dan mencari satu channel faforit aku baru-baru ini. Nama channelnya adalah Nihongo Mantappu. Kenapa aku suka banget sama channel yang dikelola oleh anak-anak muda ini? Karena idenya kreatif. Informasinya terkini dan sangat bermanfaat. Juga diselingi dengan humor yang kadang sampai overdosis. Ha3x. Bisa sampai sakit perut gue akibat kebanyakan ngakak. Tapi itu yang bikin vlog-vlog mereka menarik. Coba deh kalian cek sendiri, pasti nagih. Dijamin. Balik lagi ke topik. Setelah baca judul d

DAKON

Hari ini hujan kedua di bulan November 2018. Tiba-tiba setelah capai bersenandung tembang-tembang K-Pop, adik saya menyeletuk. Ia mengajukan satu pertanyaan yang membuatku tertawa lepas. "Mbak?" panggilnya menggunakan intonasi yang diliuk-liukkan. "Hm?" " Nduwe dolanan dakon ?" artinya, apa punya mainan dakon? Terkejut nggak kalian jika ada yang bertanya demikian? Begitupun denganku. Aku terpingkal. Tak menyangka adikku akan melontarkan pertanyaan itu. Mengapa aku terbahak ketika mendengar pertanyaan itu? Karena ini tahun 2018, guys. Kids jaman now bagian mana yang akan memilih bermain dakon untuk mengisi waktu luangnya? Aku rasa prosentasenya ada di angka nol persen. Aku jadi salut dengan si adik. Jempol dua untuk dia.  Sekedar informasi bagi yang belum tahu apa itu permainan dakon, berikut gambaran alatnya seperti bisa kalian lihat pada tautan di bawah ini: Apa itu permainan dakon? Apakah kalian juga pernah bermain dakon?Bagaimana kalian