Belajar Ngomong Inggris yang Asyik. Caranya?

Di era gadget dan smartphone seperti sekarang ini, sudah bukan rahasia lagi jika masyarakat sudah tidak asing lagi dengan Bahasa Inggris.

Bagaimana tidak? Setiap detik, setiap menit dan bahkan setiap membuka mata di pagi hari, apa yang pertama kali orang lakukan? Ya, benar. Cek ponsel. Hayo, ngaku. Kebanyakan pasti melakukannya entah itu untuk urusan pribadi, pekerjaan, maupun untuk keperluan sepele: mematikan alarm bangun pagi. Walau seringkali, mereka memutuskan untuk tidak berpindah semili pun dari tempat tidur, alias tidur lagi setelah alarm berhenti melolong.

Seperti fakta yang telah lama digembar-gemborkan, Bahasa Inggris merupakan bahasa universal, bahasa Internasional. Yang mana sudah diakui oleh seluruh dunia sebagai bahasa penghubung bagi komunikasi lintas benua. Bisa dibilang, Bahasa Inggris telah menjadi bahasa kedua yang, di beberapa negara, wajib untuk dipelajari serta digunakan dalam keseharian. Sebagai contoh negara Singapura, Malaysia, Filipina, yang telah mengadopsi Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua setelah bahasa ibu.

Bagai virus yang menjangkiti dan menular, kini Indonesia, khususnya di Kota Kediri, mulai gencar digalakkan penularan Bahasa Inggris di lingkup masyarakat setempat. Satu program inovasi telah secara resmi diluncurkan satu tahun yang lalu tepatnya pada bulan Nopember 2015. Program ini merupakan program resmi naungan langsung dari Dinas Pendidikan Kota Kediri. Jadi merupakan program resmi dari pemerintah daerah yang masuk ke dalam Program Pemberdayaan Masyarakat (ProDaMas), di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur.

Penasaran dengan keberlangsungan program ini? Yuk, langsung dikulik.

Nama program ini adalah "English Massive". Yang artinya: "Mendunia dengan Bahasa Inggris". Atau seringkali disingkat dengan sebutan EMAS (English MASsive).

Program EMAS telah berjalan selama satu tahun terakhir, dan di awal tahun 2017 ini kontrak program tersebut diperpanjang untuk satu tahun ke depan. Hal ini dikarenakan tingkat permintaan masyarakat yang cukup tinggi terkait keberlangsungan pendampingan belajar Bahasa Inggris gratis tersebut. Ya, program ini sama sekali tidak dipungut biaya. Seratus persen gratis untuk masyarakat Kota Kediri yang ingin terlibat di dalamnya.

Kebetulan, saya adalah salah satu Tutor yang bertugas di EMAS. Melayani masyarakat dan memberikan yang terbaik bagi mereka sudah menjadi makanan sehari-hari bagi saya. Apalagi memberikan suatu pendampingan belajar bahasa asing bukanlah hal yang mudah, dengan satu kelompok belajar yang heterogen. Dalam arti satu pokjar (kelompok belajar) terdiri dari siswa siswi dengan tingkatan serta jenjang pendidikan yang berbeda. Sehingga Tutor harus ekstra tanggap dan cerdas untuk memilih materi yang pas serta harus fun. Tujuannya adalah agar masyarakat tertarik dulu untuk belajar Bahasa Inggris. Istilah gaulnya, para Tutor di lapangan harus PDKT terlebih dahulu sebelum menggempur peserta didiknya dengan bermacam-macam materi speaking Bahasa Inggris.

Program ini diperuntukkan untuk umum. Siapapun, apapun status dan profesinya, semua boleh bergabung dengan EMAS. Pemerintah telah menyediakan 41 orang Tutor profesional sebagai pionir-pionir program ini. Dan telah terdapat kurang lebih 108 pokjar yang tersebar di seluruh Kota Kediri. Awal tahun 2017 ini angka itu akan semakin naik lagi. Beberapa native speaker juga telah hadir guna memeriahkan suasana pendampingan di satu dua pokjar. Meski keterlibatan bule ini masih belum merata, namun diharapkan kedepannya, program ini dapat mencetak masyarakat yang mahir dan lancar berkomunikasi dalam Bahasa Inggris. Sesuai dengan harapan Bapak Walikota Kediri yang akrab disapa Mas Abu ini.

Pendidikan merupakan investasi jangka panjang. Tidak bisa instan, harus bertahap dan perlahan-lahan. Tekun adalah kuncinya.

Tidak mudah memang menjadi figur yang dipercaya mengemban tugas mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, saya menikmatinya. Sangat, malah. Terbukti dengan diadakannya lomba tahunan English Massive yang bertajuk COIN EMAS pada akhir tahun 2016 kemarin, anak didik saya berhasil mencuri posisi runner-up dalam Mini Drama Contest for Teenage.

Bagaimana? Apakah di Kota anda juga ada program inovasi serupa EMAS?

Kota Kediri sudah memulai aksi ngomong Inggris yang asyik dan menantang. Semoga dalam beberapa tahun mendatang, harapan Bapak Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, yang ingin menjadikan Kota Kediri sebagai "The Service City" dapat segera terwujudkan.

Salam EMAS.
Excellent, Amazing, and Spectacular.

Untuk informasi terkait EMAS, bisa langsung di intip di link berikut :
http://pendidikan.kedirikota.go.id/emas/

 Pokjar "Harapan Bunda" asal Desa Burengan, Kota Kediri yang telah memenangkan lomba mini drama kategori remaja, pada acara Competition In English Massive (COIN EMAS), Desember 2016 yang lalu, sebagai Juara 2.



Tulisan Oleh: Dymar Mahafa
#OneDayOnePostBatch2
#Maret2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lara dan Alam Lain

What Do You Think About English Subject At School?

Dia Dan Alegori