Persimpangan
Aku berdiri di persimpangan jalan
Dingin, gelap, dibelenggu keraguan
Penglihatanku tak bekerja
Firasat sesat sesaat, naluri pergi
Apa keputusan harus dibuat?
Seperti tak ada hari esok saja
Seperti hakim memvonis terpidana saja
Seperti aku hendak pulang ke rumah-Nya saja
Aku berdiri di atas kedua lutut yang gemetar
Seorang diri, tak ada siapa atau apa
Menggigil, terluka, berdarah
Bumiku berputar cepat
Ataukah hanya kepalaku?
Aku berdiri di persimpangan jalan
Linglung, bicara sendiri seperti orang gila
Hingga suara-suara itu menjelma dalam kepala
Sampah sepertimu, lebih baik pergi saja
Enyahlah!
Kediri, 16 Maret 2018. 17:50
Oleh: Dymar Mahafa
Dingin, gelap, dibelenggu keraguan
Penglihatanku tak bekerja
Firasat sesat sesaat, naluri pergi
Apa keputusan harus dibuat?
Seperti tak ada hari esok saja
Seperti hakim memvonis terpidana saja
Seperti aku hendak pulang ke rumah-Nya saja
Aku berdiri di atas kedua lutut yang gemetar
Seorang diri, tak ada siapa atau apa
Menggigil, terluka, berdarah
Bumiku berputar cepat
Ataukah hanya kepalaku?
Aku berdiri di persimpangan jalan
Linglung, bicara sendiri seperti orang gila
Hingga suara-suara itu menjelma dalam kepala
Sampah sepertimu, lebih baik pergi saja
Enyahlah!
Kediri, 16 Maret 2018. 17:50
Oleh: Dymar Mahafa
Komentar
Posting Komentar