Jangan Habiskan Jatah Gagal

Jangan habiskan jatah gagal
ka tak terbersit satu inginpun dalam benak untuk mencapai puncak bahagia; mewujudkan apa yang seharusnya diwujudkan.

Anganmu itu biarkan saja berdebu, dipenuhi sarang laba-laba, menunggu waktu hingga perlahan ia redup, lalu mati.

Jangan habiskan jatah gagalmu, jangan!

Biarkan dirimu malas meraup kesempatan yang ada. Jauhkan saja tanganmu dari peluang-peluang yang barangkali bisa menuntunmu selangkah lebih dekat menuju impian itu.

Tetapi kau tidak mengambilnya dan malah berdiam diri, menyendiri, mengurung diri, mengendapkan pikiran, bermuram durja, tak berfungsi. Tak ubahnya sampah mewah yang sengaja diawetkan di satu sudut ruangan. Tak berguna, walau sayang kalau dibuang. Andai kata dibuang pun siapa sudi menerima?

Sudah kuperingatkan: "Jangan habiskan jatah gagalmu, jangan!"

Buang-buang saja waktu berharga yang kau punya.

Sekali lagi kuperingatkan, jangan.

Jangan habiskan jatah gagalmu, jika tak mau sukses lebih cepat.

Biarkan saja kakimu merangkak, pupuk saja matamu yang sembab itu setiap hari, budidayakan kesedihan yang berlarut-larut.

Jangan bangkit, jangan.
Dan yang terpenting, jangan habiskan jatah gagalmu. 

Habiskan saja waktumu yang terbatas itu dengan berkhayal tentang kesuksesan.
Hanya sekadar ilusi yang kau bentuk dari imajinasi semu di dalam kepalamu. 

Habiskan!

Sampai kau puas, sampai air matamu terkuras tuntas, sampai tak lagi ada daya upaya, sampai penyesalan menyapamu sembari berkata, "Seandainya aku yang dulu mau menghabiskan jatah gagal..."

Hingga tanpa disadari sudah terlambat setelah semuanya terjadi di depan matamu dan kau tak lagi dapat kembali ke masa itu.

Jadi, biar kuperingatkan untuk yang terakhir kali: "Jangan habiskan jatah gagalmu, jangan..."



Kediri, 31 Juli 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

What Do You Think About English Subject At School?

Kanvas Kata Kita: Dari Dymar, Oleh Dymar, Untuk Hiday Nur

Lara dan Alam Lain