Membasuh Muka Kenangan
Dalam hening malam,
Angan merekam bisik-bisik alam
Sengau batin meracau, mampukah ia menghapus kelam
Seperti fajar menggantikan petang, seperti senja menghidupkan lampu temaram
Pun tawa yang menghapus muram,
Kasih mengobati dendam,
Nyala merangkul padam,
Canda membasuh diam,
Salep pereda lebam,
Juga kokok ayam
Dalam angan-angan malam,
Sosokmu berpendar, silau serupa pualam
Mustahil bisa kugapai, bahkan tidak untuk sekadar ada dalam genggam
Kuputuskan tenggelam dalam cerita-cerita hingga mata terpejam
Pasir yang terlalu lama digenggam
Sudah waktunya ia kembali mencumbui alam
Pun warna putih menggantikan hitam
Seperti sudah seharusnya petang berjumpa terang
Cerita-cerita itu telah pulang ke peraduan
Seperti matahari ditelan lautan
Seperti samudra menelan kapal selam
Seperti jasad yang ditimbun petak-petak makam
***
Kediri, 14 Januari 2019
Oleh: Dymar Mahafa
Angan merekam bisik-bisik alam
Sengau batin meracau, mampukah ia menghapus kelam
Seperti fajar menggantikan petang, seperti senja menghidupkan lampu temaram
Pun tawa yang menghapus muram,
Kasih mengobati dendam,
Nyala merangkul padam,
Canda membasuh diam,
Salep pereda lebam,
Juga kokok ayam
Dalam angan-angan malam,
Sosokmu berpendar, silau serupa pualam
Mustahil bisa kugapai, bahkan tidak untuk sekadar ada dalam genggam
Kuputuskan tenggelam dalam cerita-cerita hingga mata terpejam
Pasir yang terlalu lama digenggam
Sudah waktunya ia kembali mencumbui alam
Pun warna putih menggantikan hitam
Seperti sudah seharusnya petang berjumpa terang
Cerita-cerita itu telah pulang ke peraduan
Seperti matahari ditelan lautan
Seperti samudra menelan kapal selam
Seperti jasad yang ditimbun petak-petak makam
***
Kediri, 14 Januari 2019
Oleh: Dymar Mahafa
Merekam bisik-bisik wo
BalasHapus😊 terima kasih Aa Gil, udah berkenan baca
HapusSukak, sudah lama nggak baca puisi.
BalasHapusTerima kasih kak Naila.. 🙏😊
HapusCantik mba, aku suka puisinya.
BalasHapus😊 makasih banyak mbak Ciani
Hapus