Jabat Tangan Teknologi
Kita hidup dalam ombang ambing lautan doa dan pengharapan
Terkadang pasang, terkadang surut
Pernah sesekali pengharapan itu mengering
Serupa ladang tandus
Kita hidup di tengah seperangkat kemudahan teknologi dan informasi
Sayang tak semua menikmati
Tidak bagi mereka yang terisolasi
Mereka yang lebih gemar mengejar kupu-kupu di dalam rimba
Mereka yang lebih suka berbincang dengan kelomang
Kaki-kaki telanjang terbalut pasir
Bersenda gurau mencumbu bibir-bibir pesisir
Daripada duduk membunuh ribuan detik setiap hari, mempelajari benda mutakhir
Berbicara tanpa suara, berbahasa tanpa menatap muka
Kita hidup dalam kehangatan yang dingin
Kepastian yang membingungkan
Kesempatan yang dikotak-kotakkan
Kesenangan yang menjemukan
Kekayaan yang melarat
Doa dan pengharapan yang mengering
Tentang generasi kita dan generasi setelahnya
Barangkali hanya sampai pada kata semoga
Tanpa wujud apa-apa
Oleh: Dymar Mahafa
Terkadang pasang, terkadang surut
Pernah sesekali pengharapan itu mengering
Serupa ladang tandus
Kita hidup di tengah seperangkat kemudahan teknologi dan informasi
Sayang tak semua menikmati
Tidak bagi mereka yang terisolasi
Mereka yang lebih gemar mengejar kupu-kupu di dalam rimba
Mereka yang lebih suka berbincang dengan kelomang
Kaki-kaki telanjang terbalut pasir
Bersenda gurau mencumbu bibir-bibir pesisir
Daripada duduk membunuh ribuan detik setiap hari, mempelajari benda mutakhir
Berbicara tanpa suara, berbahasa tanpa menatap muka
Kita hidup dalam kehangatan yang dingin
Kepastian yang membingungkan
Kesempatan yang dikotak-kotakkan
Kesenangan yang menjemukan
Kekayaan yang melarat
Doa dan pengharapan yang mengering
Tentang generasi kita dan generasi setelahnya
Barangkali hanya sampai pada kata semoga
Tanpa wujud apa-apa
Oleh: Dymar Mahafa
Komentar
Posting Komentar