Pagi Masih Datang Bersama Mimpi

Pagi masih datang bersama mimpi
Yang meninggalkan bekas genangan
Kepada sesal yang sekarang
dingin tenggelam dalam kenang
Menandai gerimis masih enggan pergi
Walau setelahnya menyisakan ampas kopi
Tak ubahnya debu sisa kremasi

Tentang puluhan rembulan dan mimpi buruk
Di antara keheningan dan remang
Satu-satunya lilin di sudut ruang
perlahan lebur. Menandai remuk
bayangnya menuntut. Berkacak pinggang

Jamais Vu, maukah pagi kehilangan ingatan?
Mimpi berharap tak lagi muncul Deja Vu
Supaya bunga Desember lekas layu
Dan rembulan menemukan tambatan


Kediri, 15 September 2019. 06:35 WIB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

What Do You Think About English Subject At School?

Kanvas Kata Kita: Dari Dymar, Oleh Dymar, Untuk Hiday Nur

Lara dan Alam Lain