Novel RIP, cover asli warna putih. Minggu, 17 Februari 2019, tepat sebelum adzan magrib berkumandang, gue menerima deretan pesan daring di aplikasi WhatsApp . Sekitar 10 pesan dalam satu kali terima (kalau tidak salah hitung...Hahaha). Ternyata dari seorang kawan. Dia sempat berkabar kalau sedang terjangkit tipus. Walau begitu, nggak padam, lho, niat dan semangatnya untuk merampungkan novel RIP sampai tanda baca terakhir. Bahkan dia tidur pun sebelahnya RIP, hahaha ( untung nggak dibuat bantalan ). Wah, salutlah sama kawanku ini. Kita doakan bersama semoga dia lekas diberi kesembuhan, ya. Amin. Beribu terima kasih karena sudah meluangkan waktunya untuk membaca dan memberi ulasan testimoni serta review kilat atas terbitnya novel RIP. Kenapa gue mewakilkan dia buat nulisin ulang review-nya di sini? Karena beberapa alasan terkait ini dan itu yang rasanya kurang etis kalau gue jabarkan di sini. Tapi gue udah sempat meminta izin ke dia kok, dan dia bilang, "Gak apa-apa. ...