Pena EfekTif ( baca: Efek Fiktif ) Ramadhan

"Efektifitas Menulis di Bulan Ramadhan."

Ketika membaca sebaris judul di atas, apa yang pertama ada di benak para pembaca sekalian?

Kisah-kisah islami? Atau,
Cerita diary ala santri ponpes? Atau,
Sepenggal tulisan curcol seorang penulis galau di Bulan Suci?

Bukan maksud apa-apa, hanya sekedar intermezo saja. Karena nantinya tulisan ini akan cenderung mengarah ke poin yang ketiga.

Curcol.

Ya. Satu diksi yang tak akan pernah ditemukan di Kamus Besar Bahasa Indonesia, kecuali KBBI edisi revisi dan secara khusus diterbitkan oleh penerbit yang dikepalai orang nyentrik (baca: alay). CurCol atau Curhat Colongan, merupakan hasil revisi atau perbaikan dari kata serap sebelumnya. Yakni, CurHat (Curahan Hati).

Heran. Bahasa nyentrik (baca: alay) memang agak sadis serta berkepribadian ganda. Mirip psikopat bebal nan terkutuk. Mengapa demikian? Karena dia secara tiba-tiba mudah berubah, suka main potong, memutilasi dan sambung sana-sini. Alhasil seperti kata CurCol tersebut. Dia telah 'membunuh' singkatan "Hat" di sana, yang mana berarti "Hati". Bukankah seharusnya "CurHatCol" yang benar? Karena jika hanya disingkat "CurCol" saja, maka kepanjangannya ya hanya "Curahan Colongan" saja. Tanpa ada "Hati" di sana. (Tak ada hati. Tak punya perasaan. Kejam.)

Apakah para pembaca yang budiman sependapat dengan kesimpulan ini?

Menelisik judul esei ini kembali. Efektifitas menulis di bulan Ramadhan. Tulisan sederhana ini akan sedikit membahas tentang bagaimana membangun mood untuk menulis, bagaimana memunculkan ide secara tiba-tiba serta cara ampuh dan efektif untuk memanggil roh inspirasi ke dalam sebuah tulisan.

Bagaimana membangun mood atau suasana hati yang baik untuk mulai menulis?

Makanlah coklat.

Kenapa coklat? Karena coklat disinyalir mampu memberikan perasaan bahagia secara instan dan menjalar begitu menyenangkan dalam tubuh manusia hingga menuju ke saraf otak. Menstimulasi saraf-saraf sensitif yang ada pada otak, sehingga muncul perasaan tenang, senang, dan pikiran serasa gamblang. Persis semacam efek relaksasi. Otak kita akan dimanjakan dengan sensasi yang coklat timbulkan.

Masih belum percaya? Silahkan dicoba.

Sekarang juga pergi ke toko terdekat atau mini market terdekat. Beli sebatang coklat, lalu pulang ke rumah. Sebelum mulai menulis, makan sepotong kecil terlebih dahulu. Rasakan. Manis dan pahitnya. Beri jeda waktu agar energi coklat bisa bekerja maksimal memanjakan otak dan seluruh tubuh. Dari filosofi pahit dan manisnya coklat, tiba-tiba akan muncul satu bohlam kuning yang menyala terang di otak anda. Dan Voila! Anda akan siap untuk mulai menarikan jemari di atas keyboard laptop. Atau bisa jadi sekarang anda sudah gatal ingin menyambar pensil atau bolpoin di dekat anda untuk memulai paragraf pertama?

Selamat. Puasa anda sudah gagal, jika anda menuruti saran ini di siang bolong. Perang melawan godaan setan dan bala tentaranya telah berakhir. Dan anda kalah. Berterimakasihlah pada coklat.

Disinyalir bahwa wortel juga merupakan sayuran yang berguna untuk membangun suasana hati yang baik dan menyenangkan. Karena wortel mengandung zat karoten yang nantinya diubah oleh tubuh menjadi vitamin A.

Dan tahukah manfaat dari zat tersebut? Yakni salah satunya adalah membantu regenerasi sel di hati kita. Sehingga mereka yang mengkonsumsi wortel secara rutin memiliki suasana hati yang lebih baik dan merasa lebih bahagia.

Dalam setiap satu gigitan wortel terdapat nutrisi penting yang dapat membuat pipi bersemu merah karena sehat, membantu mata melihat dengan jelas, dan yang terpenting, membuat hati bahagia. Itu poin terpenting dalam memunculkan ide-ide menulis. Suasana hati harus dipenuhi oleh kebahagiaan terlebih dahulu. Perut kenyang, hati senang, pikiran pun cemerlang. Sudah berniat memulai baris pertama sekarang? Ayo, segera sambar bolpoin kesayangan. Ingat, kertasnya juga.

Bagaimana memunculkan ide menulis secara tiba-tiba?

Lain halnya dengan membangun suasana hati. Memunculkan ide cemerlang untuk menulis juga punya kesulitan tersendiri. Tidak serta merta ide itu akan datang dengan senang hati dan menyapa, "Halo, namaku Ide. Senang bertemu denganmu."

Bahkan yang paling mengesalkan adalah ketika ide itu buntu. Otak serasa tidak mau diajak bekerjasama. Berhenti, macet, tak mau datang ketika dibutuhkan. Sekelas Avatar, menghilang saat dunia membutuhkan.

Namun tak ada masalah yang tak bersolusi. Semua ada seninya. Semua ada pemecahan dan jalan keluarnya. Termasuk dalam memunculkan ide untuk menulis. Apalagi ini tiba-tiba. Sungguh bukan perkara yang mudah.

Cobalah untuk TIDAK menyentuh laptop atau pensil maupun kertas terlebih dahulu. Singkirkan alat apapun, dalam bentuk apapun, yang dapat mendukung anda dalam memulai sebuah tulisan. Singkirkan semua itu. Atau biarkan saja mereka tergeletak di meja, dan JANGAN SENTUH.

Ingat, JANGAN SENTUH.

Apa yang ada di pikiran anda sekarang, langsung bisa tertebak. Pasti tangan anda sudah sangat gatal sekali ingin menyentuh mereka semua. Benar, bukan?

Ketika terdapat peringatan "JANGAN", kebanyakan orang tidak akan serta merta mematuhi peringatan itu. Kecuali, ada kata "AWAS". Karena dalam otak manusia, semakin ia dilarang maka sebesar itu pulalah keingintahuannya muncul ke permukaan. Semakin dilarang, semakin berani mencoba-coba bermain api. Bermain-main dengan bahaya.

Maka, untuk memunculkan ide cemerlang secara tiba-tiba, coba buatlah pola pikir yang sebaliknya. Bergumamlah dalam hati seraya memejamkan mata.

Katakan mantra berikut ini:
"Aku tidak butuh ide... tidak butuh... tidak butuh... tidak butuh. Aku tidak butuh ide... Ide pergilah... pergilah... enyahlah ditelan perut bumi. Menyingkirlah dari hadapanku!"

Ucapkan dengan sungguh-sungguh. Bayangkan ide itu kian menjauh hingga tak lagi terjangkau pandangan mata batin. Ucapkan mantra di atas setidaknya tujuh kali agar ide cemerlang untuk menulis betul-betul enyah, oh maaf maksud saya, datang menghampiri pena dan kertas di hadapan anda. Selamat mencoba. Semoga jodoh segera menghampiri di bulan Suci ini. (Eh!) Amin...

Bagaimana cara memanggil roh inspirasi ke dalam sebuah tulisan?

Roh? Mistis sekali kedengarannya. Namun tak perlu risau, esei ini tak akan membahas tentang klenik atau sejenisnya.

Cukup lakukan hal-hal yang telah dipaparkan di awal, maka dapat dipastikan roh inspirasi akan muncul dengan sendirinya. Percayalah, jodoh akan datang pada waktunya, di saat dan tempat yang sama sekali tak terduga. Sama halnya dengan roh inspirasi.

Jadi, agar dapat menciptakan suatu efektifitas dalam menulis, yang perlu dilakukan adalah makan coklat, wortel, merapal mantra ide, dan terakhir tidur nyenyak serta minum air putih secukupnya. Karena kekurangan kedua hal terakhir, dapat menyebabkan otak terjangkit amnesia ringan.

Demikian. Selamat menulis. Selamat menjalankan ibadah puasa.

Salam literasi.

***

Esei ditulis oleh: Dymar Mahafa

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

What Do You Think About English Subject At School?

Kanvas Kata Kita: Dari Dymar, Oleh Dymar, Untuk Hiday Nur

Lara dan Alam Lain