A.A.D.C #17

Ada Apa Dengan si Cyber-a-holic?


#17


Sera tidak bisa tidur. Jam dinding di kamarnya sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Malam ini ia gelisah. Sedari tadi ia mondar-mandir sambil menyapukan jempol ke layar smartphone-nya. Kuku-kuku jarinya habis ia gigiti. Namun kegelisahannya tetap tak kunjung reda.


Untuk yang kesepuluh kalinya ia membaca ulang komentar di akun facebook miliknya. Sebuah status yang ia unggah beberapa hari yang lalu dan ada komentar dari akun asing yang tidak ia kenal. LA Badboy.


LA Badboy :
Ini aku Ra. Om Bara. Inget nggak? Yang dulu suka ngajak kamu jalan-jalan waktu kecil.


SERA W. :
Ya Ampun, Om Bara! Inget dong pasti. Apa kabarnya sekarang? Keluarga sehat? Masih di Denpasar kan sekarang?


LA Badboy :
Baik, syukur keluarga semua sehat-sehat aja. Kamu sendiri apa kabarnya sekarang? Udah tinggi dong ya sekarang? Gimana sekolahnya lancar?
Iya nih, masih tetep di Bali kok. Mampir aja ke sini. Soal biaya perjalanan gampang deh ntar Om ganti setelah kamu nyampek sini.


SERA W. :
Sera baik juga Om. Sekolahnya ya gitu deh, biasa-biasa aja.
Ciye, yang mentang-mentang udah jadi seniman lukis yang tenar. Sampe mau bayarin segala. Ha-ha-ha.. Iya deh, coba ntar Sera minta ijin dulu sama ortu dan Kak Rasti ya Om.


LA Badboy :
Oh iya, titip salam ya buat Ayah-Ibu kamu. Rasti masih kuliah di Malang kan?
Oh, ya! Kamu udah like fanpage-nya keluarga besar kita belum? Like ya, ini link-nya.


SERA W. :
Iya nanti aku sampein Om Bar. Iya, Kak Rasti fokus mau ujian skripsi sekarang.
Oke bentar Om, aku kunjungi dulu link-nya…


Beberapa menitu berlalu setelah itu. Mata Sera terus menelusuri tiap sudut halaman muka fanpage keluarga besarnya itu. Tiba-tiba matanya menangkap satu nama dengan foto profil yang sudah tidak asing lagi. Orang itu juga merupakan angota dari grup yang bersangkutan. Dan disitu tertulis bahwa orang itu masih ada hubungan darah dengan dirinya.


Dan itu artinya, apakah perasaan cinta yang selama ini ia jaga pada akhirnya akan berakhir menyakitkan? Kandas tak berbekas. Menorehkan sederet luka patah hati. Hati yang sudah begitu lelah untuk mencintai. Hati yang sudah tidak sanggup lagi menatap masa depan. Hati yang terbelenggu oleh cinta masa lalu.



Jadi, inikah alasannya dia datang ke sini? 


[ akhir dari part #16 ]

~Ada Apa Dengan si Cyber-a-holic?~
Oleh : Dymar Mahafa

Komentar

  1. Balasan
    1. Part 18 sudah ada mbak Ci :D
      Tadi mau upload sekalian, internet lagi ngambek.
      part 18 telah ter upload di sebelah. Selamat menikmati :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lara dan Alam Lain

What Do You Think About English Subject At School?

Dia Dan Alegori