Baca Ini Ketika Kau Berkeras Hati: A Letter From Me To Myself
Apa-apa saja yg terjadi sekarang adalah hasil dari doa-doamu di masa lalu. Coba pikirkan ulang. Apa saja doa-doamu yang dulu? Yang senantiasa kau panjatkan. Merengek kepada Tuhan minta angan-anganmu segera diwujudkan. Semua ingin-inginmu yang tidak pernah terpuaskan itu. Kemudian ketika sudah berada di titik di mana salah satu doamu pada akhirnya didengar, pun tak terucap sepatah kata terima kasih dalam sanubarimu. Tentu saja, hatimu menginginkan hal yg lain. Tak ada syukur apalagi berpuas hati menerima pemberian Ilahi. Keadaanmu saat ini. Serakah! Hati-hati melontar doa kepada penciptamu, salah-salah bisa merugi. Setiap ucapan, baik yang kau pendam dalam hatimu atau kau bagikan kepada telinga-telinga sesamamu, semua itu adalah doa jangka panjang. Asisten Tuhan mencatat, merekap, merekam semua doa-doa itu. Dan ketika waktumu tiba nanti, doa itu akan sampai pada tempatnya. Satu ingin telah tercapai, kau lupa dengan terima kasih. Sebagai gantinya kau hardik Tuh...