Pekatku
Haruskah ku berlari? Jauh. Menepi. Terseok. Jatuh tersungkur. Haruskah ku meratapi? Keluh. Maki. Onak duri. Cekat napas. Menyiksa diri. Haruskah ku membisu? Menghalau sedih, tak semudah menghapus buih. Menghalau hitam, tak semudah menguras air kolam. Mengapa segala hal begitu rumit? Pekatku kembali mengadu. Salahkah ku hidup? Bertahan, terseok diantara duri maki dan ironi. Kenapa aku hidup? Menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Begitukah sejatinya inti kehidupanku? Asal engkau tahu, aku bukanlah makhluk fotosintesis. Aku makhluk genetis. Pekatku menjerit. Sekali, dua kali, hingga seribu kali. Namun mereka semua tuli. Salahkah aku tinggal? Sejatinya tempat apa ini? Semua penghuninya bungkam. Tak mampu menjabarkan abstrak itu. Kenapa harus ada hal ini? Kenapa harus ada hal itu? Mengapa harus terjadi hal ini? Mengapa harus terjadi hal itu? Aku tak ingin begini, pun juga tak ingin begitu. Sejatinya apa mauku? Haruskah ku bertahan? De...