Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Lentera Cinta Azzahra

Desember minggu ketiga. Seingatku hari itu Sabtu, kalau tidak salah. Hari di mana tiba-tiba sahabat karibku semasa kecil datang bertamu ke rumah. “Wim, tolonglah. Aku memohon ke kamu. Aku mohon banget,” katanya mengiba sembari berlutut di hadapanku. Wajah Yoga tertunduk. Aku meraih kedua pundaknya yang gempal. “Yog, bangun, jangan seperti ini,” pintaku. Ada yang aneh dengan Yoga hari itu. Tidak biasanya Yoga memohon sampai berlutut begitu. “Wim, aku rela menyerahkan apapun, asalkan kamu mau memenuhi permintaanku barusan,” ulang Yoga. Bulir air mata yang jatuh dari mata lelahnya menambah lengkap rasa ibaku padanya. “Yog, kenapa sih kamu menyodoriku sesuatu yang sudah pernah kamu pakai? Apa rumahku ini terlihat seperti gudang barang-barang bekas?” tegasku. Aku memang sahabat dekatnya dan sudah banyak sekali tahun yang kami lalui bersama dalam suka maupun duka. Tetapi, dia juga harus menyadari bahwa perasaan orang lain tidak bisa seenaknya ditukarkan dengan apapun yang i...